Kamis, 15 Agustus 2013



MIKROSKOP
Tujuan : - Memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan cara penggunaannya
 - Mempelajari cara penyiapan bahan yang akan diamati.
Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang berukuran sangat kecil. Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan obyek yang diamati, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop yang lain.
Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah dilengkapi lampu sebagai pengganti sumber cahaya matahari.


1.      Lensa  okuler: untuk memperbesar bayangan yang dibentuk lensa obyektif
2.      Pemutar lensa obyektif untuk memutar lensa obyektiff sehingga mengubah perbesaran
3.      Tabung okuler
4.      Meja benda
5.      Kondensor untuyk mengumpulkan cahaya supaya tertuju ke lensa  obyektif
6.      Lensa obyektif
7.      Knop pengatur kekuatan lampu untuk memperbesar dan memperkecil cahaya lampu
8.      Tombol on-off
9.      Cincin pengatur diopter untuk menyamakan fokus kanan dan kiri
10.  Pengatur jarak interpuppilar
11.  Penjepit spesimen
12.  Sumber cahaya
13.  Knop pengatur vertikal untuk menaikkan atau menurunkan object glass
14.  Knop pengatur horisontal untuk menggeser ke kanan/kiri objek glas
15.  Knop fokus kasar untuk mengatur naik turunnya meja benda (mencari fokus) secara kasar dan cepat
16.  Knop fokus halus untuk mengatur naik turunnya meja benda secara halus dan lambat
17.  Kop pengencang tabun okuler
18.  Knop pengatur kondensor untuk menaik turunkan kondensor

Prosedur pengoperasian mikroskop
1.      Menyalakan lampu
      a. Tekan tombol on (8)
      b. atur kekuatan lampu dengan memutar bagian (7)

2.      Menempatkan spesimen pada meja benda
a.       Letakkan objek glas di atas meja benda (4) kemudian jepit dengan (11). Jika meja benda belum turun, diturunkan dengan knop kasar (15)
b.      Cari bagian dari objek glas yang terdapat preparat dengan memutar knop vertikal dan horisontal (13 dan 14)
3.      Memfokuskan
a.       Putar Pemutar lensa obyektif (2) pada perbesaran objektif  4 X lalu putar knop kasar (15) sehingga meja benda bergerak ke atas untuk mencari fokus
b.      Setelah fokus perbesaran 4X10 di peroleh, maka putar (2) pada perbesaran selanjutnya yaitu perbesaran objektif 10X, kemudian putar knop halus (16) untuk mendapatkan fokusnya
c.       Lakukan yang sama jika menggunakan perbesaran yang lebih tinggi

Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relatif besar.



1.      Lensa okuler
2.      Cincin pengatur diopter
3.      Knob pengatur perbesaran
4.      Knob pengatur fokus
5.      Pelat tempat spesimen diletakkan
6.      Penjepit spesimen

Prosedur pengoperasian

1.      Letakkan spesimen di stage plate (5), jepit jika perlu
2.      Atur perbesaran pada perbesaran terkecil dengan memutar knob pengatur perbesaran (3) kemudian dicari fokusnya dengan memutar knob pengatur fokus (4)
3.      Jika ingin mendapatkan bayangan yang lebih besar, putar  knob pengatur perbesaran (3) ke perbesaran yang lebih tinggi kemudian dicari fokusnya




















































Mempersiapkan Preparat
Untuk membuat preparat non-permanen dilakukan sebagai berikut. Letakkan medium (berupa setetes air) diatas gelas obyek, dan letakkan bahan yang akan diamati didalam medium. Selanjutnya tutuplah dengan kaca penutup. Usahakan agar tidak terdapat gelembung udara pada medium. Hal ini dapat diusahakan dengan beberapa langkah berikut: pegang kaca penutup dengan posisi 45o terhadap gelas obyek, sentuhkan tepi bawah kaca penutup pada permukaan medium dan perlahan-lahan rebahkan sehingga kaca penutup terletak di atas kaca obyek. Jika masih ada gelembung udara ulangi pekerjaan tersebut sampai tidak ada gelembung udara. Amati preparat yang anda buat dibawah mikroskop dengan terlebih dahulu menggunakan perbesaran lemah (10x10), kalau sudah diketahui obyek yang akan diamati kemudian memakai perbesaran kuat (10x20 atau 10x40).
















Tabung reaksi adalah sebuah tabung yang terbuat dari sejenis kaca atau plastik yang dapat menahan perubahan temperatur dan tahan terhadap reaksi kimia. Tabung reaksi ada yang dilengkapi dengan tutup ada juga yang tanpa tutup. Terdiri dari berbagai ukuran tergantung kebutuhan. Tabung reaksi disebut juga Test Tube atau Culture tube. Culture tube adalah tabung reaksi tanpa bibir yang biasanya digunakan untuk pembiakan mikroorganisme dalam medium cair.
Fungsi tabung reaksi antara lain adalah:
  • Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia
  • Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil
  • Sebagai tempat perkembangbiakan mikroba dalam media cair


Cawan Petri diciptakan oleh Julius Richard Petri, seorang hali bakteri / mikrobiologi berkembangsaan Jerman pada tahun 10877.  Istilah cawan Petri itu sendiri diambil dari nama belakangnya.
Fungsi Cawan Petri adalah:
  • untuk pembiakan bakteri dalam laboratorium mikrobiologi
  • sebagai tempat untuk menimbang bahan
  • untuk mengeringkan bahan sample

  • A. Lensa okuler = lensa yang dilihat/diintip
  • B. Tabung mikroskop = bagian yang menghubungkan lensa okuler dengan lensa obyektif
  • C. Revolver = pemutar yang digunakan untuk mengubah perbesaran lensa obyektif
  • D. Lensa objektif perbesaran lemah
  • E. Lensa objektif perbesaran kuat
  • F. Meja mikroskop = tempat meletakkan specimen / preparat yang diamati
  • G. Klip = penjepit object glass
  • H. Kaki mikroskop
  • I. Cermin = memantulkan cahaya pada lensa obyektif agar pengamatan preparat lebih jelas
  • J. Diafragma = bagian yang digunakan untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk ke lensa obyektif
  • K. Lengan mikroskop atau pegangan
  • L. Pemutar halus = bagian yang digunakan untuk menggerakkan (menjauhkan/mendekatkan) lensa obyektif terhadap preparat secara pelan/halus
  • M. Pemutar kasar = bagian yang digunakan untuk menggerakkan (menjauhkan/mendekatkan) lensa obyektif terhadap preparat secara cepat















0 komentar:

Posting Komentar