Kamis, 15 Agustus 2013

LAPORAN PRAKTIKUM TUMBUHAN TINGKAT RENDAH
(CRYPTOGAME) TENTANG TUMBUHAN ALGA (Algae)
DAN LUMUT (Bryophyta).



DISUSUN OLEH :
     FIRSA ALFIANDRI  (V0B012002)
DOSEN PENGAMPU : Zaenal Arifin, M.Si.


PROGRAM STUDI BIOLOGI
AKADEMI KOMUNITAS LABTEC SEDEC
P4TK IPA BANDUNG
2013

BAB I
PENDAHULUAN


A.      LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan Negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah baik flora maupuan fauna, keanekaragaman hayati dapat memberikan manfaat  bagi masyarakat, diantaranya dapat memenuhi kebutuhan manusia yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Protein sebagai salah satu sumber pembagun tubuh dapat berasal dari tumbuhan (nabati) dan hewan (hewani).
Dalam mengetahui klasifikasi, taksonomi, kekerabatan dan asal-usul suatu makhluk hidup diperlukan sistematika. Disini kami khusus mempelajari tumbuhan Cryptogamae. Tumbuhan Cryptogamae adalah tumbuhan tingkat rendah yang alat perkembiakannya tersembunyi dan reproduksinya dengan spora. Sehingga sistematika yang kami pelajari yaitu sistematika Tumbuhan Cryptogamae. Sistematika Tumbuhan Cryptogamae yaitu di dalamnya terdapat klasifikasi, taksonomi, kekerabatan, asal-usul tumbuhan Cryptogamae. Ilmu yang mempelajari teori dan prinsip, prosedur dan peraturan klasifikasi disebut dengan toksonomi.
Tumbuhan ganggang (Algae) merupakan tumbuhan talus yang hidup di air, baik air tawar maupun air laut, setidak-tidaknya selalu menempati habitat yang lembab atau basah. Tumbuhan lumut (Bryophyta) merupakan golongan tumbuhan yang tingkat perkembangannya lebih tinggi daripada Thallophyta umumnya mempunyai warna yang benar-benar hijau, karena mempunyai sel-sel dengan plastida yang mengandung klorofil-a dan b. Sedangkan tumbuhan paku (Pteridophyta) merupakan golongan tumbuhan yang susunan tubuhnya paling sempurna karena tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian pokok yaitu akar, batang, dan daun.
Tumbuhan talus ialah tumbuh tumbuhan yang belum dapat dibedakan dalam tiga bagian utamanya, yang disebut akar, batang dan daun. Tubuh yang berupa talus itu mempunyai struktur dan bentuk dengan variasi yang sangat besar. Tumbuhan yang memiliki ciri utama berbentuk talus dimasukkan ke dalam Divisi Thallophyta.
Untuk mempelajari  Sistematika Tumbuhan Cryptogamae yang dalam hal ini Divisi Algae, Bryophyta, dan Pterydophyta  baik secara morfologi maupun habitat, perlu diadakannya pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan diteliti dengan Praktik Kerja Lapangan, sehinggga mahasiswa dapat lebih mudah untuk mengidentifikasi baik ciri–ciri mofologi (penampakan luar) maupun habitatnya.
Pentingnya dilakukannya Praktik Kerja Lapangan Sistematika Tumbuhan Cryptogamae baik secara mandiri maupun secara terorganisir adalah agar mahasiswa  mengetahui tumbuhan-tumbuhan tingkat rendah dari Sub Divisi Algae, Bryophyta dan Pteridophyta secara langsung untuk diamati bagian-bagian dan ciri-ciri khususnya kemudian digunakan sebagai acuan dalam mengidentifikasi. Selain itu agar mahasiswa mengetahui warna, bentuk dan habitat asli dari Sub Divisi Algae, dan Divisi Algae.

B.       TUJUAN PRAKTIKUM
1.    Mempelajari morfologi dan kedudukan taksonomi dari Sub Divisi Algae.
2.    Mengenal species yang termasuk dalam Divisi Bryophyta dengan cara mendiskripsikan ciri-ciri pada species tersebut.

C.      MANFAAT PRAKTIKUM
1.    Untuk mengetahui dalam  mempelajari morfologi dan kedudukan taksonomi dari Sub Divisi Algae.
2.    Untuk mengenal species yang termasuk dalam Divisi Bryophyta dengan cara mendiskripsikan ciri-ciri pada species tersebut.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Pleczar (1989), Algae berukuran beragam dari beberapa mikrometer sampai bermeter-meter panjangnya. Organisme ini mengandung klorofil serta pigmen- pigmen lainnya. Algae hidup di air. Algae renik yang terapung-apung merupakan bagian dari fitoplankton (flora laut tersuspensi). Dan berguna sebagai sumber makanan yang penting bagi organisme lain. Algae berkembangbiak secara seksual. Algae mempunyai peranan dalam kehidupan yaitu sebagai suplemen makanan kesehatan, sebagai bahan makanan, untuk membuat agar-agar, menghasilkan iodium, bahan membuat kapsul, dan bahan membuat es krim.
Algae termasuk golongan tumbuhan berklorofil dengan jaringan tubuh yang secara relatif tidak berdiferensiasi, tidak membentuk akar batang dan daun. Tubuh Algae atau ganggang secara keseluruhan  disebut dengan talus ganggang dan golongan Thallopyta yang lain dianggap sebagai bentuk tumbuhan rendah yaitu tumbuhan yang mempunyai hubugan kekeluargaan yang sangat erat dengan organisme lain yang paling primitif dan mulai muncul pertama di bumi sifat tumbuhan rendah yang memiliki stuktur yang kompleks, diperkirakan terdapat sekitar 30.0000 spesies ganggang yang tumbuh  di bumi, kebanyakan diantaranya hidup dilaut, species yang hidup  diair tawar kelihatannya mempunyai arah perkembangan yang lebih leluasa, jika dibandingkan dengan bentuk yang hidup didarat (Tjitrosoepomo, 1983).
Algae hijau sebagian besar hidup di air tawar, beberapa di antaranya di air laut dan air payau. Algae hijau yang hidup di laut tumbuh di sepanjang perairan yang dangkal. Pada umumnya melekat pada batuan dan seringkali muncul apabila air menjadi surut. Sebagian yang hidup di air laut merupakan mikro Algae seperti Ordo Ulotrichales dan Ordo Siphonales. Jenis yang hidup di air tawar biasanya bersifat kosmopolit, terutama yang hidup di tempat yang cahayanya cukup seperti kolam, danau, genangan air hujan, dan pada air mengalir (air sungai, selokan). Algae hijau ditemukan pula pada lingkungan semi akuatik yaitu pada batu-batuan, tanah lembab, dan kulit batang pohon yang lembab (Taylor, 1960).
 Menurut Ciremai (2008), bahwa sampai permulaan abad 20 telah dikenal 4 kelas Algae, yaitu Chlorophyceae, Phaeophyceae, Rhodophyceae dan Myxophyceae (Cyanophyceae). Ahli Protozoologi menempatkan semua organisme bersel tunggal yang berkhlorofil, berflagella seta motil dalam kelas Mastigophora dari filum Protozoa. Para pakar botani mengeluarkan anggota-anggota tertentu dari deret (seri) Volvocin. Rabenhorst menempatkan seri Chlamydomonas-Volvox dalam ganggang hijau rumput dan diberi nama Chlorophyllaceae. Xanthophyceae (Heterokontae) dipisahkan dari Chlorophyceae pada permulaan abad 20 dan Fagellatae tertentu yang berpigmen dimasukkan dalam kelas Xanthophyceae. Berbagai macam kelompok yang semula oleh pakar Protozoologi dimasukkan dalam Mastigophora secara filogegenetik berhubungan dengan organisme yang bersifat Algae sejati. Semua tumbuhan yang tingkat perkembangannya lebih tinggi daripada Thallophyta pada umumnya mempunyai warna yang benar-benar hijau, karena mempunyai sel-sel dengan platida yang mengandung klorofil-a dan -b. kebanyakan hidup di darat dan sel-selnya telah mempunyai dinding yang terdiri atas selulosa.
Pada Divisi Bryophyta alat-alat kelamin yang berupa anteridium dan arkegonium, demikian pula sporogoniumnya, selalu terdiri atas banyak sel. Arkegonium adalah gametangium betina yang bentuknya seperti botol. Bagian yang lebar disebut perut, dan bagian yang sempit leher. Mikrogametangium (anteredium) adalah gametangium jantan yang berbentuk bulat atau seperti gada. Dindingnya seperti dinding arkegonium pun terdiri atas selapis sel-sel mandul. Pada Divisi Bryophyta embrio itu tumbuh menjadi suatu badan kecil yang akan menghasilkan spora, yaitu sporogonium (Kimball, 1999).
Loveless (1989), menyatakan bahwa semua lumut daun dan sebagian besar lumut hati (yaitu lumut hati yng berdaun) memiliki batang yang berdaun, tetapi pada beberapa lumut hati (yaitu lumut hati yang bertalus) tubuh tumbuhannya berupa talus yang memipih dorsiventral tanpa tonjolan-tonjolan berdaun. Tidak ada Bryophyta yang memiliki akar sejati, walaupun ada penonjolan berupa rambut yang disebut rhizoid, berupa jangkar yang menancap pada substratnya dan dapat menyerap air dan bahan terlarut. Beberapa jenis Divisi Bryophyta memiliki system pembuluh terpusat yang sederhana pada batangnya, tetapi sama sekali tidak ada unsure penghantar yang berlignin (trakeid dan pembuluh) dan jaringan pembuluh sejati (xylem dan floem). Kebanyakan Divisi Bryophyta selama sebagian besar usia hidup bergantung pada penyaluran air secara kapiler dalam ruang sempit di antara perdaunannya yang tumpang tindih. Perkembangan jaringan pembuluh yang sangat sederhana ini merupakan alasan mengapa Divisi Bryophyta hanya dapat tumbuh subur pada habitat yang lembab.
Prawirohartono (1989), menyatakan bahwa lumut dapat tumbuh di atas tanah-tanah yang gundulyang periodic mengalami kekeringan, bahkan di atas pasir yang bergerak pun tumbuhan ini edapt hidup. Kebanyaka dari lumut-lumut daun suka akan tempat-tempat yang basah, tetapi ada p-ula yang tumbuh di tempat yang kering. Beberapa  macam di antaranya  dapat sampai berbulan-bulan menahan kekeringan sampai bertahun-tahun. Pada tempat yang kering lumut membentuk talus yang berupa bantal atau gebalan, dan di atas tanah-tanah hutan sering kali merupakan suatu lapisan yangyang menyerupai beludru. Dalam hutan-hutan di pegunungan daerah tropik  batang-batang dan cabang-cabang pohon-pohonanpenuh dengan lumut-lumut yang menempel berupa bantalan atau bergantungan dari semua bagian tanaman hingga hutan iti pohon-pohonnya seakan-akan penuh dengan lumut yang selalu mencucurkan air. Suasana dalam hutan yang demikian amat lembab, berkabut, dari itu hutan tadi sering disebut hutan lumut atau hutan berkabut.
Tumbuhan lumut (Bryophyta) termasuk tumbuhan talus. Tempat hidup di tanah yang lembab, di pohon, di batu merah. Lumut mempunyai rhizoid yang berfungsi untuk pelekat pada substrat dan mengangkut air dan unsur-unsur hara ke seluruh bagian tubuh. Lumut mengalami metagenesis. Organ kelamin jantan berupa anteredium yang menghasilkan spermatozoid dan organ betina berupa arkegonium yang menghasilkan ovum. Divisi Bryophyta dibagi menjadi tiga classis yaitu Classis Hepaticopsida (lumut hati), Classis Anthocerotopsida (lumut tanduk), dan Classis Bryopsida (lumut sejati). Classis Hepaticopsida berbentuk lembaran, mempunyai rhizoid, hidup di tempat lembab dan berair. Reproduksi seksual membentuk arkegonium dan anteredium. Classis Anthocerotpsida, hidup di temat lembab, mengalami metagenesis antara fase sporofit dan gametofit. Bryopsida hidup ditempat yang terbuka, batang tegak bercabang dan berdaun kecil. Reproduksi vegetatif dengan membentuk kuncup pada cabang batang (Haspara, 2004).
Menurut Soeratman (1999), lumut hati (Hepaticae) merupakan suatu kelas kecil yang biasanya terdiri atas tumbuhan berukuran relatif kecil yang dapat melakukan fotosintesis, meskipun selalu bersifat multiseluler dan tampak dengan mata bugil. Lumut hati dapat dibedakan dalam dua bentuk utama yaitu yang bersifat tipis, pipih, yang merayap dan cenderung membentuk percabangan berulang kali yang sama besar, dan yang bersifat mirip kormus, terdiri atas sumbu pokok merayap yang panjangnya dapat mencapai beberapa inci yang mempinyai bagian-bagian rumit mirip daun. Bagian-bagian yang seperti daun itu hanya setebal satu sel dan tidak mempunyai rusuk tengah, biasanya tersusun dalam dua baris, terletak pada kedua sisi sumbu yang biasanya bgerbaring, dengan biasanya terdapat deretan ketiga yang terdiri atas cuping-cuping yang lebih kecil di sepanjang sisi bawah sumbunya.


BAB III
METODE PELAKSANAAN


A.       Alat dan Bahan Pelaksanaan Praktikum
·              Alat    :
o   1 buah Mikroskop Binokuler
o   1 buah Mikrskop Cahaya
o   1 Buar Lup ( Kaca Pembesar)
o   1 Buah Cawan Petri
o   Alat tulis

·        Bahan :
o   Beberapa Species dari Sub Divisi Algae.
o   Beberapa Species dari Divisi Bryophyta.

B.      Cara Kerja
a.      Mahasiswa mencari Species dari Divisi Bryophyta sebanyak 3 species dan Divisi Algae  sebanyak 3 species di daerah sekitar P4TK IPA Bandung.     
b.   Mendokumentasikan masing-masing tumbuhan yang telah diamati.
c.      Mengamati ciri morfologi dan habitatnya.
d.      Mengambar masing-masing species yang didapatkan.
e.      Kemudian membuat laporan praktikumnya.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam mempelajaari suatu ilmu, sebelumnya kita harus memahami bahasan yang akan kita pelajari. Pada praktikum kali ini kita mempelajari Sistematika Tumbuhan Cryptogamae. Dalam mengetahui klasifikasi, taksonomi, kekerabatan dan asal-usul suatu makhluk hidup diperlukan sistematika. Sistematika didefinisikan sebagai studi ilmiah tentang jenis-jenis dan keanekaragaman organisme dan semua kekerabatan di antara organisme tersebut.
Disini kami khusus mempelajari tumbuhan Cryptogamae. Tumbuhan Cryptogamae adalah tumbuhan tingkat rendah yang alat perkembangbiakannya tersembunyi dan reproduksinya dengan spora. Sehingga sistematika yang kami pelajari yaitu Sistematika Tumbuhan Cryptogamae. Sistematika Tumbuhan Cryptogamae yaitu di dalamnya terdapat klasifikasi, taksonomi, kekerabatan, asal-usul tumbuhan Cryptogamae. Ilmu yang mempelajari teori dan prinsip, prosedur dan peraturan klasifikasi disebut dengan toksonomi.
Klasifikasi adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan-persamaan ciri, cara hidup, tempat hidup, daerah penyebaran dan genetis. Tujuan klasifikasi tersebut antara lain mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis agar mudah dikenal, dan mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri.

Ø  Algae (Ganggang)
Tumbuhan ganggang merupakan tumbuhan talus yang hidup di air, baik air tawar maupun air laut. Semua sel mempunyai plastida dan di dalam plastida terdapat zat- zat warna derivat klorofil, yaitu klorofil-a dan klorofil-b atau kedua-duanya. Selain itu terdapat pula zat- zat warna lain dan zat warna inilah yang justru kadang-kadang lebih menonjol, sehingga menyebabkan kelompok-kelopmpok ganggang tertentu diberi nama menurut warna tadi.
Algae termasuk golongan tumbuhan berklorofil dengan jaringan tubuh yang secara relatif tidak terdeferensiasi, tidak membentuk akar, batang, dan daun. Tubuh ganggang secara keseluruhan disebut talus. Hidupnya di air, baik air tawar maupun air laut.



1.      Air Lumut
IMG-20130802-00480.jpg
2.      Air Aquarium
IMG-20130802-00485.jpg
3.      Air Kolam
IMG-20130802-00481.jpg


Ø  Bryophyta (Tumbuhan Lumut)
Tumbuhan lumut adalah tumbuhan darat sejati, walaupun masih banyak yang menyukai tempat yang lembab dan basah (pada kulit kayu, batuan, dan tembok). Lumut yang hidup di air jarang kita jumpai, kecuali lumut gambut (Sphagnum sp). Walaupun demikian lumut masih sangat memerlukan air, tanpa air organ reproduksinya tidak dapat masak atau pecah (merekah). Pada lumut, akar yang sebenarnya tidak ada, tumbuhan ini melekat dengan perantaraan Rhizoid (akar semu), oleh karena itu tumbuhan lumut merupakan bentuk peralihan antara tumbuhan bertalus (Thallophyta) dengan tumbuhan berkormus (Kormofita). Lumut mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof.
Tumbuhan lumut mempunyai penyebaran yang sangat luas, bersifat kosmopolit mulai dearah kutub sampai pada daerah tropika, digunung maupaun didatarn rendah. Hidup pada batuan, cadas, tembok, dan ada yang tumbuh diatas pohon sebagai epifit. Hampir semua lumut bersifat terestrial namun kebanyakan lebih menyukai pada tempat-tempat yang basah.

1.            Lumut  hati
Lumut  hati mempunyai ciri-ciri yaitu gametofit umumnya berbentuk seperti pita yang bercabang, dorsiventral, menempel pada tanah dengan perantara rizoid. Sporofit tidak mempunyai sel-sel yang mengandung kloroplas dan tidak ada jaringan steril yang disebut kolumela. Lumut hati daun masih berbentuk talus dan mempunyai percabangan dikotom, tetapi tidak mempunyai gemma cup. Habitat dari lumut hati yaitu ditempat yang lembab.
 IMG-20130802-00486.jpg
2.            Lumut  Tanduk
Lumut hati (Marchantia geminata) termasuk dalam lumut hati. Gametofit umumnya berbentuk seperti pita yang bercabang, dorsiventral, menempel pada tanah dengan perantara rizoid. Sporofit tidak mempunyai sel-sel yang mengandung kloroplas dan tidak ada jaringan steril yang disebut kolumela. Lumut hati daun masih berbentuk talus dan mempunyai percabangan dikotom dan mempunyai gemma cup. Habitat dari lumut hati yaitu ditempat yang lembab.
  IMG-20130802-00482.jpg

3.            Lumut  Daun
Lumut daun (Andreaea sp.) termasuk dalam lumut daun. Gametofit sudah dapat dibedakan antara batang dan daun. Meskipun belum mempunyai akar selain rhizoid. Sporofit terdiri dari kaki, seta, dan kapsul. Setanya pendek bahkan tidak ada, sedang bagian kapsul tersusun atas kotak spora dimana di dalamnya terdapat kolumela. Habitat dari lumut hati yaitu ditempat yang lembab.
  IMG-20130802-00487.jpg
BAB V
PENUTUP

A.      Kesimpulan
1.      Sistematika Tumbuhan Cryptogame adalah tumbuhan tingkat rendah yang alat perkembiakannya tersembunyi dan reproduksinya dengan spora.
2.      Sub Divisi Algae (ganggang) merupakan tumbuhan talus yang hidup di air, baik air tawar maupun air laut. Semua sel mempunyai plastida dan di dalam plastida terdapat zat- zat warna derivat klorofil, yaitu klorofil-a dan klorofil-b atau kedua-duanya.
3.     Divisi Bryophyta merupakan golongan tumbuhan dianggap setingkat lebih maju dibanding dengan kelompok Algae dan Fungi, karena mempunyai gametangium dan sporangium yang multiseluler serta dilapisi oleh sel-sel steril.
4.      Dalam Praktikum  Sistematika Tumbuhan Cryptogamae kami mengamati dan mencatat 3 species dari Divisi Algae (ganggang) dan  3 species dari Divisi Brypohyta ( tumbuhan lumut) yaitu: Riccia sp. (lumut hati), (lumut Tanduk), dan Andreaea sp. (lumut daun).
5.      Habitat dari Divisi Algae yaitu di Air , dan habitat dari Divisi Bryophyta yaitu ditempat yang lembab.



DAFTAR PUSTAKA

Ariyanto. 2000. Biologi Umum. Jakarta: Erlangga.
Ciremai. 2008. Biologi Laut. Jakarta: PT. Gramedia.
Haspara. 2004. Biologi. Surakarta: Widya Duta.
Iqbal, Ali. 2008. Sistematika Tumbuhan Cryptogamae. Jakarta: Erlangga.
Kimball, J. W. 1999. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Lovelles. 1989. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerak Tropik 2. Jakarta: Gramedia.
Notji, A. 1981.Biologi Laut Nusantara. Jakarta: Djambatan.
Pollunin, Nicholas. 1994. Pengantar Geografi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press.
Plezar, Michael, J. 1989. Dasar-Dasar Mikrobiolgi. Jakarta: UI. Press.
Prawirohartono, Slamet. 1989. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Sarwuni. 2003. Sistematika Tumbuhan Cryptogamae. Malang: CV. Aditama.
Soeratman. 1999. Penggelompokan Tumbuhan Bryophyta. Jakarta: Erlangga.
Taylor. 1960. Biologi. Bandung: Ganeca Exact.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1983. Taksonomi Tumbuhan Obat-obatan.

1 komentar: