TUGAS PERENCANAAN LABORATORIUM
BIOLOGI
LAMBANG-LAMBANG DARI ZAT KIMIA SERTA FUNGSI NYA
DAN PENGERTIAN DARI KOROSIF
DISUSUN
OLEH :
FIRSA
ALFIANDRI (V0B012002)
DOSEN PENGAMPU : Any Suhaeny, M.Si.
PROGRAM
STUDI BIOLOGI
P4TK
IPA BANDUNG
2013
Apa yang di maksud dengan
korosif?
Korosif adalah sifat suatu subtantsi yang dapat menyebabkan
benda lain hancur atau memperoleh dampak negatif. Reaksi logam dengan proses
redoks (bisa dengan berbagai senyawa). Proses ini biasanya menghasilkan zat
yang tidak diinginkan. Suatu zat kalau dikatakan bersifat korosif, berarti zat
tersebut dapat bereaksi dengan logam dengan proses reaksi redoks.
SIMBOL
BAHAYA BAHAN KIMIA
Simbol bahaya digunakan untuk
pelabelan bahan-bahan berbahaya menurut Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances).
Dimana Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance
on Hazardeous Substances) adalah suatu aturan untuk melindungi/menjaga
bahan-bahan berbahaya dan terutama terdiri dari bidang keselamatan kerja.
Arah Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance
on Hazardeous Substances) untuk klasifikasi, pengepakan dan pelabelan bahan
kimia adalah valid untuk semua bidang, area dan aplikasi, dan tentu saja, juga
untuk lingkungan, perlindungan konsumer dan kesehatan manusia.
Istilah bahan berbahaya adalah nama umum dan menurut
hukum bahan kimia (kemikalia) (Chemicals
Law) §19/2 didefinisikan sebagai berikut :
1.
Bahan
berbahaya atau formulasi menurut hukum kemikalia (Chemicals Law) §3a,
2. Bahan,formulasi
dan produk dapat membentuk atau melepaskan bahan atau formulasi berbahaya
selama produksi atau penggunaan.
3. Bahan,
formulasi dan produk bersifat mudah meledak.
Berikut adalah beberapa definisi yang dapat digunakan
untuk memahami tentang masalah hukum :
·
Bahan/zat adalah unsur atau senyawa
kimia – bagaimana terjadinya di alam atau diproduksi dengan cara sintesis
(misalnya asbes, bromin, etanol, timbal, dll)
·
Formulasi adalah paduan, campuran
atau larutan dari dua bahan atau lebih (misalnya cat, larutan formaldehid dll)
·
Produk adalah bahan/zat atau
formulasi yang diperoleh atau terbentuk selama proses produksi. Sifat-sifat ini
lebik menentukan fungsi produk daripada komposisi kimianya
·
Bahan berbahaya yang didefinisikan
di atas memiliki satu sifat atau lebih yang ditandai dengan simbol-simbol
bahaya
·
Simbol bahaya adalah piktogram
dengan tanda hitam pada latar belakang orange, kategori bahaya untuk bahan dan
formulasi ditandai dengan simbol bahaya, yang terbagi dalam :
·
Resiko kebakaran dan ledakan (sifat
fisika-kimia)
·
Resiko kesehatan (sifat toksikologi)
atau
·
Kombinasi dari keduanya.
Inflammable
substances (bahan mudah terbakar)
Bahan mudah terbakar terdiri dari sub-kelompok bahan
peledak, bahan pengoksidasi, bahan amat sangat mudah terbakar (extremely flammable substances), dan bahan sangat mudah terbakar (highly flammable substances). Bahan
dapat terbakar (flammable substances)
juga termasuk kategori bahan mudah terbakar (inflammable substances) tetapi penggunaan simbol bahaya tidak
diperlukan untuk bahan-bahan tersebut.
1. Explosive (bersifat mudah meledak)
Bahan dan
formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya „explosive“ dapat meledak
dengan pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain
bahkan tanpa oksigen atmosferik. Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras
dari bahan. Energi tinggi dilepaskan dengan propagasi gelombang udara
yang bergerak sangat cepat. Resiko ledakan dapat ditentukan dengan metode yang
diberikan dalam Law for Explosive
Substances
Di laboratorium, campuran senyawa pengoksidasi kuat
dengan bahan mudah terbakar atau bahan pereduksi dapat meledak . Sebagai
contoh, asam nitrat dapat menimbulkan ledakan jika bereaksi dengan
beberapa solven seperti aseton, dietil eter, etanol, dll. Produksi atau bekerja
dengan bahan mudah meledak memerlukan pengetahuan dan pengalaman praktis
maupun keselamatan khusus. Apabila bekerja dengan bahan-bahan tersebut
kuantitas harus dijaga sekecil/sedikit mungkin baik untuk penanganan maupun
persediaan/cadangan.
Frase-R untuk bahan mudah meledak : R1, R2 dan R3
Sebagai contoh untuk bahan yang dijelaskan di atas adalah
2,4,6-trinitro toluena (TNT)
2. Oxidizing (pengoksidasi)
Bahan-bahan dan
formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya „oxidizing“ biasanya tidak mudah
terbakar. Tetapi bila kontak dengan bahan mudah terbakar atau bahan sangat
mudah terbakar mereka dapat meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan.
Dalam berbagai hal mereka adalah bahan anorganik seperti garam (salt-like) dengan sifat pengoksidasi
kuat dan peroksida-peroksida organik.
Frase-R untuk
bahan pengoksidasi : R7, R8 dan R9
Contoh bahan tersebut adalah kalium klorat dan kalium
permanganat juga asam nitrat pekat.
3. Extremely
flammable (amat sangat
mudah terbakar)
Bahan-bahan dan
formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya „extremely flammable “ merupakan
likuid yang memiliki titik nyala sangat rendah (di bawah 0o C) dan
titik didih rendah dengan titik didih awal (di bawah +35oC). Bahan
amat sangat mudah terbakar berupa gas dengan udara dapat membentuk suatu
campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal.
Frase-R
untuk bahan amat sangat mudah terbakar : R12
Contoh
bahan dengan sifat tersebut adalah dietil eter (cairan) dan propane (gas)
4. Highly
flammable (sangat mudah
terbakar)
Bahan dan
formulasi ditandai dengan notasi bahaya ‘highly flammable’ adalah subyek untuk self-heating dan penyalaan di bawah
kondisi atmosferik biasa, atau mereka mempunyai titik nyala rendah (di bawah
+21oC). Beberapa bahan sangat mudah terbakar menghasilkan gas yang
amat sangat mudah terbakar di bawah pengaruh kelembaban. Bahan-bahan yang dapat
menjadi panas di udara pada temperatur kamar tanpa tambahan pasokan energi dan
akhirnya terbakar, juga diberi label sebagai ‘highly flammable’
Frase-R untuk bahan sangat mudah terbakar : R11
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya aseton dan
logam natrium, yang sering digunakan di laboratorium sebagai solven dan agen
pengering.
5. Flammable (mudah terbakar)
Tidak ada simbol bahaya diperlukan untuk melabeli bahan
dan formulasi dengan notasi bahaya ‘flammable’. Bahan dan
formulasi likuid yang memiliki titik nyala antara +21oC dan +55oC
dikategorikan sebagai bahan mudah terbakar (flammable)
Frase-R untuk bahan mudah terbakar : R10
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya minyak
terpentin.
Bahan-bahan
berbahaya bagi kesehatan
Pengelompokan bahan dan formulasi menurut sifat
toksikologinya terdiri dari akut dan efek jangka panjang, tidak bergantung
apakah efek tersebut disebabkan oleh pengulangan, tunggal atau eksposisi
jangka panjang. Suatu parameter penting untuk menilai toksisitas akut suatu zat
adalah harga LD50 nya yang ditentukan dalam percobaan pada hewan
uji. Harga LD50 merefleksikan dosis yang mematikan dalam mg per kg
berat badan yang akan menyebabkan kematian 50% dari hewan uji, antara 14 hari
setelah one single administration.
Akibat desain uji orang dapat membedakan antara pengeluaran (uptake LD50 oral dan digesti melalui
sistem gastrointestinal, seta LD50 dermal
untuk uptake (pengeluaran) melalui kulit).
Disamping dua hal tersebut ada juga suatu konsentrasi
yang mematikan (lethal concentration) LC50
pulmonary (inhalasi) yang merefleksikan konsentrasi suatu polutan di
udara (mg/L) yang akan menyebabkan kematian 50% dari hewan uji dalam waktu
antara 14 hari setelah 4 jam eksposisi.
Istilah bahan berbahaya untuk kesehatan termasuk sub-grup
bahan bersifat sangat beracun (very toxic
substances), bahan beracun (toxic
substances) dan bahan berbahaya (harmful
substances)
1. Very toxic (sangat beracun)
Bahan dan
formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘very toxic’ dapat menyebabkan
kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi
sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion),
atau kontak dengan kulit.
Suatu bahan dikategorikan sangat beracun jika memenuhi
kriteria berikut:
LD50 oral
(tikus)
≤ 25 mg/kg berat badan
LD50 dermal
(tikus atau
kelinci)
≤ 50 mg/kg berat badan
LC50 pulmonary
(tikus) untuk aerosol /debu ≤ 0,25 mg/L
LC50 pulmonary
(tikus) untuk gas/uap
≤ 0,50 mg/L
Frase-R untuk
bahan sangat beracun : R26, R27 dan R28
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya kalium
sianida, hydrogen sulfida, nitrobenzene dan atripin
2. Toxic (beracun)
Bahan
dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘toxic’ dapat menyebabkan
kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi
sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion),
atau kontak dengan kulit.
Suatu
bahan dikategorikan beracun jika memenuhi kriteria berikut:
LD50
oral
(tikus)
25 – 200
mg/kg berat badan
LD50
dermal (tikus atau
kelinci)
50 – 400 mg/kg berat badan
LC50
pulmonary (tikus) untuk aerosol
/debu
0,25 – 1 mg/L
LC50
pulmonary (tikus) untuk
gas/uap
0,50 –
2 mg/L
Frase-R untuk bahan beracun : R23, R24 dan R25
Bahan
dan formulasi yang memiliki sifat
Karsinogenik
(Frase-R :R45 dan R40)
Mutagenik
(Frase-R :R47)
Toksik
untuk
reproduksi
(Frase-R :R46 dan R40) atau
Sifat-sifat
merusak secara kronis yang lain (Frase-R :R48)
Bahan
karsinogenik dapat menyebabkan kanker atau meningkatkan timbulnya kanker jika
masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut dan kontak dengan kulit.
Contoh
bahan dengan sifat tersebut misalnya solven-solven seperti metanol (toksik) dan
benzene (toksik, karsinogenik).
3. Harmful (berbahaya)
Bahan dan
formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘harmful’ memiliki resiko merusak
kesehatan sedang jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion),
atau kontak dengan kulit.
Suatu bahan dikategorikan berbahaya jika memenuhi
kriteria berikut:
LD50 oral
(tikus)
200-2000
mg/kg berat badan
LD50 dermal
(tikus atau
kelinci)
400-2000
mg/kg berat badan
LC50 pulmonary
(tikus) untuk aerosol
/debu
1 – 5 mg/L
LC50 pulmonary
(tikus) untuk gas/uap
2 – 20
mg/L
Frase-R untuk
bahan berbahaya : R20, R21 dan R22
Bahan dan formulasi yang memiliki sifat
Karsinogenik
(Frase-R :R45 dan R40)
Mutagenik
(Frase-R :R47)
Toksik untuk reproduksi (Frase-R :R46 dan R40) atau
Sifat-sifat merusak secara kronis yang lain (Frase-R:R48)
Bahan yang dicurigai memiliki sifat karsinogenik dapat menyebabkan
kanker dengan probabilitas tinggi melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion)
atau kontak dengan kulit.
Contoh bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya solven
1,2-etane-1,2-diol atau etilen glikol (berbahaya) dan diklorometan (berbahaya,
dicurigai karsinogenik).
Bahan-bahan
yang merusak jaringan (tissue destroying substances)
‘tissue destroying substances’ meliputi sub-grup bahan
korosif (corrosive substances) dan bahan iritan (irritant substances)
1. Corrosive (korosif)
Bahan dan
formulasi dengan notasi ‘corrosive’ adalah merusak jaringan hidup. Jika suatu
bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi
karena karakteristik kimia bahan uji, seperti asam (pH <2) dan basa
(pH>11,5), ditandai sebagai bahan korosif.
Frase-R untuk
bahan korosif : R34 dan R35.
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya asam mineral
seperti HCl dan H2SO4 maupun basa seperti larutan NaOH
(>2%).
2. Irritant (menyebabkan iritasi)
Bahan dan
formulasi dengan notasi ‘irritant’ adalah tidak korosif tetapi dapat
menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir.
Frase-R untuk
bahan irritant : R36, R37, R38 dan R41
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya
isopropilamina, kalsium klorida dan asam dan basa encer.
3. Bahan berbahaya bagi lingkungan
Bahan dan
formulasi dengan notasi ‘dangerous for environment’ adalah dapat menyebabkan
efek tiba-tiba atau dalam sela waktu tertentu pada satu kompartemen lingkungan
atau lebih (air, tanah, udara, tanaman, mikroorganisma) dan menyebabkan
gangguan ekologi
Frase-R untuk
bahan berbahaya bagi lingkungan : R50, R51, R52 dan R53.
Contoh bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya
tributil timah kloroda, tetraklorometan, dan petroleum hidrokarbon seperti
pentana dan petroleum bensin.
0 komentar:
Posting Komentar