Kriptogamae
|
Panaerogamae
|
Tanaman
dengan organ reproduksi tersembunyi.
|
Tanaman
dengan Organ reproduksi
yang terbuka/terlihat.
|
Belum Memiliki organ reproduksi yang baik/Berkembang.
|
Telah Memiliki organ reproduksi yang
baik/berkembang.
|
tanaman yang menghasilkan spora, bukan biji, dalam siklus reproduksi seksual.
|
tanaman yang mereproduksi melalui
benih.
|
Sudah memiliki sistem pembuluh sejati
(kormus) tetapi tidak menghasilkan biji untuk reproduksinya.
|
Benang sari
dan putik bunga mengandung sporangia yang secara berturut-turut adalah
ruangan tempat berkembangnya gametofit jantan dan betina.
|
Organ-organ tubuh masih belum sempurna
(thalus),
|
Organ reproduksi betina berupa
sedangkan organ reproduksi jantan berupa tempat pembentukan sperma
(sporangium).
|
Jumat, 30 Agustus 2013
04.18
Firsa Alfiandri
04.18
Firsa Alfiandri
Pengertian
Spermatophyta
Spermatophyta
berasal dari bahasa Inggris yang berarti tumbuhan berbiji. Sedangkan di
Indonesia banyak sekali ditemukan berbagai jenis tumbuhan berbiji yang sampai
saat ini tetap dipelihara dan dikembangkan.
Dalam sistem
taksonomi modern, kelompok tumbuhan ditempatkan pada berbagai takson. Selain
Angiospermae, kelompok ini disebut juga dengan Anthophyta ("tumbuhan
bunga"). Sistem Wettstein
dan Sistem
Engler menempatkan Angiospermae pada tingkat subdivisio. Sistem Reveal
memasukkan semua tumbuhan berbunga dalam subdivisio Magnoliophytina, namun pada
edisi lanjut memisahkannya menjadi Magnoliopsida, Liliopsida, dan Rosopsida.
Sistem Takhtajan dan sistem Cronquist memasukkan kelompok ini ke dalam tingkat
divisio dengan nama Magnoliophyta.
Perbedaan Gymnospermae dan Angiospermae
Gymnospermae
|
Angiospermae
|
alat
reproduksinya berupa strobilus, antara strobilus jantan dan betina terpisah
|
Alat
reproduksinya berupa bunga dengan benang sari dan putik. benang sari dan
putik ada yang terdapat dalam satu bunga
|
Ikatan
pembuluh terdapat xilem dan floem. xilem berupa trakheida dan floem tidak
disertai sel pengiring
|
Terdapat
xilem dan floem. xilem berupa trakea dan floem disertai sel pengiring
|
Bakal biji
tidak terlindung oleh daun buah
|
Bakal biji
terlindung oleh daun buah
|
model
pembuahannya tunggal
|
Model
pembuahannya ganda
|
Tabel Perbedaan tumbuhan Dikoil dan Monokotil
tumbuhan
Dikoil
|
tumbuhan Monokotil
|
|
Akar tersusun dalam
akar tunggang yang kokoh.
|
Akar
tersusun dalam akar serabut yang kurang kokoh.
|
|
Ujung akar tidak
diliputi oleh selaput pelindung.
|
Ujung
akar lembaga dan pucuk lembaga dilindungi oleh suatu sarung yang
masing-masing disebut koleorhiza dan koleoptil.
|
|
Akar
dan batang berkambium sehingga dapat mengadakan pertumbuhan membesar dan
melebar serta
meninggi. |
Akar
dan batang tidak berkambium sehingga tidak dapat mengadakan pertumbuhan
melebar dan membesar yang ada hanyalah pertumbuhan meninggi.
|
|
Batang
bercabang-cabang.
|
Batang
tidak bercabang-cabang.
|
|
Pertulangan
daun menyirip atau menjari.
|
Pertulangan
daun sejajar atau melengkung.
|
|
Biji yang berkecambah berbelah
dua dan memperlihatkan dua daun lembaga (biji berkeping dua).
|
Biji
yang berkecambah tetap utuh dan tidak membelah (biji berkeping satu).
|
|
Berkas
pembuluh angkut teratur dalam lingkaran/cincin.
|
Berkas
pembuluh angkut tidak teratur.
|
04.16
Firsa Alfiandri
Definisi dan perbedaan Invertebrata dan Vertebrata!
·
Pengertian Hewan vertebrata
Hewan
vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung. Memiliki struktur
tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata.
Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya
sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak. Tali ini
tidak di memiliki oleh yang tidak bertulang punggung. Dalam memenuhi
kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki sistem kerja sempurna peredaran
darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi salurannya.
·
Pengertian Hewan Invertebrata
Hewan Invertebrata adalah hewan yang tidak bertulang belakang, serta
memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan
kelompok hewan bertulang punggung/belakang, juga sistem pencernaan, pernapasan
dan peredaran darah lebih sederhana dibandingkan hewan invertebrata.
·
Perbedaan
hewan vertebrata dan invertebrate
Avertebrata
1.
Vertebrata
adalah hewan yang memiliki tulang belakang. Terdiri dari pisces(ikan),
reptil(hewan melata seperti buaya), amfibia(seperti katak), aves(unggas seperti
ayam), dan mamalia(mahluk menyusui seperti kerbau, sapi, termasuk manusia)
Invertebrata, yaitu hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Contohnya adalah cacing (vermes), serangga (insecta), dsb.
Invertebrata, yaitu hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Contohnya adalah cacing (vermes), serangga (insecta), dsb.
2.
Vertebrata
mencakup semua hewan yg memiliki tulang belakang yg tersusun dari vertebra.
3.
Vertebrata
adalah subfilum terbesar dari Chordata.
Ke dalam vertebrata dapat dimasukkan semua jenis ikan (kecuali remang, belut jeung, "lintah laut", atau hagfish), amfibia, reptil, burung, serta hewan menyusui. Kecuali jenis-jenis ikan, vertebrata diketahui memiliki dua pasang tungkai.
Ke dalam vertebrata dapat dimasukkan semua jenis ikan (kecuali remang, belut jeung, "lintah laut", atau hagfish), amfibia, reptil, burung, serta hewan menyusui. Kecuali jenis-jenis ikan, vertebrata diketahui memiliki dua pasang tungkai.
4.
Mempunyai indra
piker.
Invertebrata
Invertebrata
1.
Invertebrata
atau Avertebrata menunjuk hewan yg tidak memiliki tulang belakang.
2. Hewan merupakan
organisme eukariota, multiseluler, heterotrofik. Berbeda dengan nutrisi autotrofik pada
tumbuhan, hewan memasukkan bahan organik yang sudah jadi, ke dalam tubuhnya
dengan cara menelan (ingestion) atau memakan organisme lain, atau
memakan bahan organik yang terurai.
4. Sel-sel hewan
terdiri atas protein struktural kolagen.
5. Sebagian besar
hewan bereproduksi secara seksual, dengan
tahapan diploid yang mendominasi siklus
hidupnya.
6. Tidak mempunyai
indra berpikir.
Deskripsi/ciri-ciri kelas hewan
yang termasuk ke dalam Invertebrata!
Hewan mempunyai daya gerak, cepat tanggap terhadap
rangsangan eksternal, tumbuh mencapai besar tertentu, memerlukan makanan bentuk
kompleks dan jaringan tubuhnya lunak. Perbedaan itu berlaku secara umum, tentu
saja ada kelainan-kelainannya. Tiap individu, baik pada hewan uniselular maupun
pada hewan multiselular, merupakan
satu unit. Hewan itu berorganisasi, berarti tiap bagian dari tubuhnya merupakan
subordinat dari individu sebagai keseluruhan baik sebagai bagian suatu sel
maupun seluruh sel. Inilah yang disebut konsep organismal, suatu konsep yang
penting dalam biologi.
Secara umum berikut ini adalah ciri-ciri hewan :
1.
Hewan merupakan organisme eukariota, multiseluler, heterotrofik. Berbeda
dengan nutrisi autotrofik pada
tumbuhan, hewan memasukkan bahan organik yang sudah jadi, ke dalam tubuhnya
dengan cara menelan (ingestion) atau memakan organisme lain, atau
memakan bahan organik yang terurai.
2.
Sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel yang
menyokong tubuh dengan kuat, seperti pada tumbuhan atau jamur. Komponen terbesar sel-sel hewan
terdiri atas protein struktural kolagen.
3.
Keunikan hewan yang lain adalah adanya dua jaringan yang bertanggung jawab
atas penghantaran impuls dan pergerakan, yaitu jaringan sarafdan jaringan otot sehingga dapat bergerak secara aktif.
4.
Sebagian besar hewan bereproduksi secara seksual, dengan
tahapan diploid yang mendominasi siklus hidupnya.
5.
Alat pernapasan pada hewan bermacam-macam tergantung pada temapt hidupya,
ada yang bernapas dengan paru-paru seperti kucing, insangseperti ikan, kulit seperti cacing, trakea seperti serangga.
6.
Memerlukan makanan untuk tumbuh dan bertahan hidup.
7.
Tidak mempunyai indra berpikir.
9.
Kehidupan dapat berakhir (mati)
Kelompok cacing (Vermes) bertubuh lunak, tidak mempunyai kaki dan rangka.
Hidup di tanah dan di air tawar maupun air laut. Ada pula yang hidup sebagai
parasit pada manusia dan hewan.
Tubuh cacing dibedakan dibedakan menjadi tiga, yaitu:
- cacing beruas-ruas, contohnya cacing tanah, lintah, dan pacet.
- cacing pipih, contohnya cacing pita, cacing hati, dan planaria.
- cacing gilik, contohnya cacing perut, cacing tambang, dan cacing kremi.
Tubuh cacing dibedakan dibedakan menjadi tiga, yaitu:
- cacing beruas-ruas, contohnya cacing tanah, lintah, dan pacet.
- cacing pipih, contohnya cacing pita, cacing hati, dan planaria.
- cacing gilik, contohnya cacing perut, cacing tambang, dan cacing kremi.
Kelompok lipan hanya mempunyai kepala dan tubuh yang beruas-ruas dan
dilapisi oleh kulit luar yang tersusun oleh zat kitin. Pada kepalanya terdapat
sepasang antena yang berfungsi sebagai alat peraba dan mata sederhana untuk
melihat. Pada tiap-tiap bagian tubuh lipan terdapat dua pasang kaki. Tubuh
lipan bisa mempunyai 9 sampai 100 bagian tergantung pada jenisnya, dengan
demikian kaki lipan sangat banyak akibatnya lipan berjalan pelan dengan gerakan
kaki seperti gelombang pada sepanjang badannya.
Kelompok labah-labah mempunyai dua bagian utama
tubuh, abdomen dan cephalothorax, yaitu kepala dan rongga dada bekerja
sama. Labah-labah mempunyai empat pasang kaki tetapi tidak mempunyai antena
peraba. Anggota kelompok labah-labah yang terkenal adalah kalajengking. Panjang
kalajengking sekitar 2,5 – 8 cm.Tubuhnya kecil, mempunyai delapan kaki, dua
sumpit besar, dan satu ekor beruas-ruas. Pada ekornya terdapat alat penyengat
berbisa yang disediakan oleh sepasang kelenjar racun. Ekornya biasanya
dibengkokkan menaik dan maju di atas pungungnya.
Kelompok udang-udangan mempunyai tubuh yang tersusun dari
tiga bagian, yaitu kepala, rongga dada, dan abdomen. Pada beberapa jenis,
kepala dan rongga dada jadi satu membentuk cephalothorax. Kulit luarnya keras
tersusun dari zat chitin dan zat kapur. Kelompok udang-udangan mempunyai lima
pasang antena, dua pasang di atas kepala, dua pasang di rahang bawah, dua
pasang di rahang atas dan satu di badan yang berfungsi bila bernapas, berenang,
berjalan dan lain-lain. Contoh kelompok udang-udangan adalah udang, kepiting,
dan kutu air.
Kelompok serangga mempunyai tubuh yang tersusun dari
tiga bagian, yaitu kepala, rongga dada, dan abdomen. Hampir semua serangga
mempunyai sayap, sehingga menjadikan serangga satu-satunya hewan tidak
bertulang belakang yang bisa terbang. Bentuk tubuhnya beragam, ada yang
panjang, pipih, dan bulat. Ukurannyapun beragam mulai dari 0,2 mm – 35 cm. Pada
bagian depan kepalanya, serangga mempunyai dua antena yang berfungsi sebagai
alat peraba.
Kelas hewan apa
saja yang termasuk ke dalam Invertebrata
Dunia hewan,
berdasarkan ada tidaknya tulang belakang dikelompokkan menjadi hewan bertulang
belakang (vertebrata) dan hewan tak bertulang belakang (Avertebrata). Kelompok
hewan avertebrata mempunyai ciri-ciri tidak bertulang belakang, susunan syaraf
terletak di bagian ventral (perut) di bawah saluran pencernaan, umumnya
memiliki rangka luar (eksoskeleton) dan otak tidak dilindungi oleh tengkorak.
Berikut adalah
kelompok hewan yang termasuk avertebrata :
1.
Porifera
(Latin: porus
= pori,fer = membawa) atau spons atau hewan berpori adalah
sebuah filum untuk hewan multiseluler yang paling sederhana.
Ciri-ciri
morfologinya antara lain:
- tubuhnya berpori (ostium)
- multiseluler
- tubuh porifera asimetri (tidak beraturan), meskipun ada yang simetri radial.
- berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau tumbuhan
- warnanya bervariasi
- tidak berpindah tempat (sesil)
Porifera hidup secara heterotrof. Makanannya adalah
bakteri dan plankton. Makanan yang masuk ke tubuhnya dalam bentuk cairan
sehingga porifera disebut juga sebagai pemakan cairan. Habitat porifera
umumnya di laut.
Contoh : Sycon,
Clathrina, Euspongia, Spongia
2.
Coelenterata (Hewan Berongga)
Coelenterata
(dalam bahasa yunani, coelenteron = rongga) adalah invertebrata yang memiliki
rongga tubuh.Rongga tubuh tersebut berfungsi sebagai alat pencernaan
(gastrovaskuler).Coeleanterata disebut juga Cnidaria (dalam bahasa yunani,
cnido = penyengat) karena sesuai dengan cirinya yang memiliki sel penyengat.Sel
penyengat terletak pada tentakel yang terdapat disekitar mulutnya.
Coelenterata memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks.Sel-sel Coelenterata sudah terorganisasi membentuk jaringan dan fungsi dikoordinasi oleh saraf sederhana.
Coelenterata memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks.Sel-sel Coelenterata sudah terorganisasi membentuk jaringan dan fungsi dikoordinasi oleh saraf sederhana.
Contoh:
hydra, koral, polip dan jellyfish atau ubur-ubur.
3.
Platyhelminthes (cacing pipih)
Platyhelminthes
adalah binatang sejenis cacing pipih dengan simetri tubuh simetris bilateral
tanpa peredaran darah dengan pusat syarah yang berpasangan. Cacing pipih
kebanyakan sebagai biang timbulnya penyakit karena hidup sebagai parasit pada
binatang / hewan atau manusia.
Contoh dari
cacing pipih antara lain :
- cacing getar : planaria
- cacing pita : Taenia saginata (cacing pita sapi), Taenia solium (cacing pita babi), Echinococcus granulosum (cacing pita anjing)
- cacing isap : cacing hati (Fasciola hepatica)
4.
Nemathelminthes (Cacing gilig)
Nemathelminthes
atau cacing gilik / gilig adalah hewan yang memiliki tubuh simetris bilateral
dengan saluran pencernaan yang baik namun tiak ada sistem peredaran darah.
Contoh : cacing
perut (Ascaris lumbricoides), cacing kremi (Oxyuris vermicularis),
cacing tambang (Ancylostoma duodenale) , cacing filaria (Wuchereria
bancrofti).
5.
Annelida (Cacing Gelang)
Annelida adalah
cacing gelang dengan tubuh yang terdiri atas segmen-segmen dengan berbagai
sistem organ tubuh yang baik dengan sistem peredaran darah tertutup. Annelida
sebagian besar memiliki dua kelamin sekaligus dalam satu tubuh atau
hermafrodit.
Contoh :
cacing tanah (Lumbricus terrestris), cacing wawo, cacing palolo, lintah
(Hirudo medicinalis) dan pacet (Haemodipsa)
6.
Mollusca (Hewan bertubuh lunak)
Mollusca adalah
hewan bertubuh lunak tanpa segmen dengan tubuh yang lunak dan biasanya memiliki
pelindung tubuh yang berbentuk cangkang atau cangkok yang terbuat dari zat
kapur untuk perlindungan diri dari serangan predator dan gangguan lainnya.
Hidup di air laut, air tawar dan di darat.
Contoh :
kerang, , gurita, cumi-cumi, sotong, siput darat, siput laut, chiton.
7.
Echinodermata (Hewan berkulit duri)
Echinonermata
adalah binatang berkulit duri yang hidup di wilayah laut dengan jumlah lengan
lima buah bersimetris tubuh simetris radial. Beberapa organ tubuh echinodermata
sudah berkembang dengan baik. Tubuh ditutupi duri yang tersusun atas zat kapur,
memiliki daya regenerasi yang tinggi, hidup di laut, berkembang biak secara
kawin yang pembuahannya diluar tubuh.
Contoh :
Bintang laut
(Asteroidea), Landak laut (Echinoidea), Bintang ular (Ophiuroidea), lili laut
(Crinoidea), teripang (Holothuroidea).
8.
Arthropoda (Hewan Berbuku-buku)
Arthropoda
adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf tali dan organ tubuh
telah berkembang dengan baik. Tubuh artropoda terbagi atas segmen-segmen yang
berbeda dengan sistem peredaran darah terbuka.
Arthropoda
dibagi menjadi 4 kelas, yaitu :
a. Insecta
(Serangga)
Insecta adalah
kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang bertungkai enam (tiga
pasang); karena itulah mereka disebut pula Hexapoda (dari bahasa
Yunani yang berarti “berkaki enam”)
Contoh : kecoa,
kupu-kupu, nyamuk, lalat
b. Crustaceae
(Udang-udangan)
Mayoritas
merupakan hewan air, baik air tawar maupun laut, walaupun beberapa kelompok
telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat. Kebanyakan
anggotanya dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan
hidup dengan menumpang pada inangnya.
Tubuh Crustacea
terdiri atas dua bagian, yaitu kepala dada yang menyatu (sefalotoraks) dan
perut atau badan belakang (abdomen). Bagian sefalotoraks dilindungi oleh kulit
keras yang disebut karapas dan 5 pasang kaki yang terdiri dari 1 pasang kaki
capit (keliped) dan 4 pasang kaki jalan. Selain itu, di sefalotoraks juga
terdapat sepasang antena, rahang atas, dan rahang bawah. Sementara pada bagian
abdomen terdapat 5 pasang kaki renang dan di bagian ujungnya terdapat ekor.
Pada udang betina, kaki di bagian abdomen juga berfungsi untuk menyimpan
telurnya.
Contoh :
kepiting, ketam, udang
c. Arachnoidea
(Laba-laba)
Laba-laba, atau
disebut juga labah-labah, adalah sejenis hewan berbuku-buku (arthropoda) dengan
dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayap dan tak
memiliki mulut pengunyah. Laba-laba merupakan hewan pemangsa (karnivora),
bahkan kadang-kadang kanibal. Mangsa utamanya adalah serangga.
Tidak semua
laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsa, akan tetapi semuanya mampu
menghasilkan benang sutera –yakni helaian serat protein yang tipis namun kuat–
dari kelenjar (disebut spinneret) yang terletak di bagian belakang
tubuhnya. Serat sutera ini amat berguna untuk membantu pergerakan laba-laba,
berayun dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat kantung
telur, melindungi lubang sarang, dan lain-lain.
Contoh :
kalajengking, laba-laba, kutu buku.
d. Myriapoda
(Lipan)
Kelabang adalah
hewan yang memiliki sepasang kaki di setiap ruas tubuhnya. Hewan ini termasuk
hewan yang berbisa, dan termasuk hewan nokturnal (beraktivitas di malam hari).
Contoh : lipan
(kelabang), luwing (kaki seribu)
Langganan:
Postingan (Atom)