PEMELIHARAAN TANAMAN DAN HEWAN
PERCOBAAN
Laporan pemeliharaan tanaman kumis
kucing
(orthosiphon stamineus benth)
DISUSUN OLEH :
FIRSA ALFIANDRI (V0B012002)
Dosen
Pengampu : Rini Wibio,M.Si
PROGRAM STUDI BIOLOGI TERAPAN
AKADEMI KOMUNITAS LABTEC SEDEC
P4TK IPA BANDUNG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bercocok tanam Bibit Kumis kucing sebenarnya menghasilkan
bibit juga tetapi cara perbanyakan melalui stek telah umum sekali dan mudah
dilakukan. Stek diambil dari batang yang tua dan dipotong sepanjang 20 cm
dengan 2 – 4 ruas. Untuk penanaman sebaiknya kumis kucing disemai dulu, bila
keperluan bibit hanya sedikit maka stek disemai dalam peti kecil yang diisi
pasir sungai setebal 20 cm, tetapi bila bibit yang diperlukan banyak maka dibuat
persemaian, juga atap menutup persemaian. Pesemaian Tanah persemaian dicangkul
sedalam 30 cm jarak tanam 5 X 10 cm dan stek ditanam miring dengan kedalaman 5
cm cara lain yaitu dengan menumbuhkan stek batang tersebut pada kantong plastik
(polibag). Pesemaian ditempat terbuka harus diberi atap naungan dan dilakukan
penyiraman secukupnya (tidak terlalu basah karena bibit mudah busuk), pada umur
10 hari biasanya stek mulai berakar dan bertunas dan umur 2 minggu tanaman
sudah siap ditanam dilapangan. Sebelum pemindahan kelapangan naungan dikurangi
secara bertahap. Penanaman Tanah dipersiapkan sebelumnya dengan cara mencangkul
sedalam 50 cm dan diberi pupuk kandang sebanyak 0,5 – 1 Kg per lubang tanam.
Jarak tanam dilapangan berkisar antara 40 X 40 cm hingga 60 X 60 cm. Satu
lubang tanam dapat ditanami 1 – 6 stek. Waktu penanaman sebaiknya pada awal
musim penghujan.
Syarat
tumbuh Kumis kucing termasuk suku labiate dapat tumbuh dengan baik pada
tempat-tempat sebagai berikut:
–
Ketinggian tempat : Dataran rendah – 1000 m dpl. – Curah hujan : 3000 mm/th
(iklim tropis)
–
Solum tanah : tebal
–
Sinar matahari : Penuh/tidak ternaungi
–
Struktur tanah : Gembur, Subur
–
Kandungan humus : Tinggi
1.2 Tujuan
Penelitian
-Agar
mahasiswa mampu dalam memelihara maupun membudidayakan tanama yang akan di
jadikan bahan percobaan praktikum.
BAB II
METODE
PRAKTIKUM
2.1
Alat dan Bahan
1. Tanaman Kumis kucing
2. Pot
3. Tanah
4. Pupuk
5. Air
2.2 Cara Kerja.
1. Ambil bibit tanaman kumis kucing
tersebut.
2. Kemudian isi pot tersebut dengan
tanah dan dengan tanaman kumis kucing tersebut secara bersamaan.
3. Setelah itu berikan tanah tersebut
pupuk dan sirami dengan air.
4. Sirami dengan air 2x sehari secara
terus menerus serta pindahkan di tempat yang panan dan dingin.
2.3 Hasil Praktikum
1. Pada hari pertama saya mengambil
bibit kumis kucing yang saya akan jadikan tanaman percobaan saya yang terletak
di dekat Greenhouse PPPPTK IPA.
(Gambar 1 dan 2 : Proses pengambilan bibit kumis kucing)
2. Lalu saya menanam kumis kucing tersebut
ke pot yang telah saya sediakan sebelumnya, serta saya berikan tanah dan pupuk
secara merata. Kemuadian saya siram dengan air.
(Gambar 3 :Proses penanaman kumis
kucing)
3. Setelah saya pindahkan ke pot dan
saya berikan pupuk serta air, kemudian saya pindahkan ke tepat yang terkena
sinar atahari secara langsung sekitar kurang lebih 2 jam
(gambar 4 : proses penjemuran tanaman kumis kucing)
4. Kemudian saya pindahkan kembali ke
tempat yang agak terlindungi dari sinar matahari (di kamar saya) dan secara
terus menerus sampai akan di gunakan sebagai bahan praktikum.
0 komentar:
Posting Komentar